Job seeking

Ketika sedang menunggu pesanan makanan yang akan ku bawa pulang, aku melihat seorang gadis mendatangi counter take away dan bertanya pada penjaganya.  Tak lama, sang gadis menyodorkan amplop coklat dan diterima lalu dimasukkan ke dalam laci oleh penjaga counter.  Oh, rupanya sang gadis melamar pekerjaan di resto ini, batinku.

Aku berpikir dalam hati, begitu kerasnya kehidupan seseorang, begitu sulitnya mencari pekerjaan.

Aku jadi ingat cerita tanteku, yang baru saja diberhentikan dari jabatan pimpinan di satu perusahaan.  Dia punya pengalaman mengesankan terkait dengan mencari pekerjaan ini. 

Selepas diberhentikan dari perusahaannya, tante giat melamar pekerjaan.  Beberapa pengalaman yang berkesan, tante ceritakan kepada ku, kata tante untuk pembelajaran bagiku.  Walaupun aku sekarang sudah langsung dapat pekerjaan menjadi dosen di sekolahku, namun benar, aku bisa mengambil pelajaran dari cerita tante.

Tante pernah melamar ke suatu perusahaan chain store.  Tante diterima satpam dan dipersilakan duduk menunggu di  ruangan yang sangat penuh dengan  perempuan muda.  Ternyata saat yang sama ada pembukaan lowongan sebagai Sales Promotion Girl (SPG) untuk toko dimaksud.  Tante terkesima, dirinya berpikir bahwa bagaimana mungkin dia bisa disejajarkan dengan SPG?  Namun kemudian tante mengambil sisi positifnya, secara bergurau tante bilang: bayangin, mungkin satpamnya bingung, kok ada SPG yang tua seperti tante? Mau jualan produk apa?  Hahaha.  Ah tante, aku tau, kau sangat sedih di dalam hati.  Anyway, tante berhasil mengambil hikmahnya.

Pengalaman tante lainnya adalah ketika melamar ke sebuah lembaga donor asing.  Hari pertama, tante diwawancara langsung oleh orang bule nya.  Tentunya tidak masalah buat tante.  Yang membingungkan,  kesempatan kedua, tante diwawancara oleh banyak orang, dan terlihat masih muda.  Kata tante, anak-anak kemarin sore.  Mereka pun sempat memojokkan tante dengan juteknya.  Selesai wawancara, tante pun bertanya pada orang personalianya.  Ternyata, anak-anak muda itu adalah calon anak buah tante, apabila tante diterima.  Wow, ternyata bahkan anak buah pun diberi kesempatan untuk memilih atasannya.  A very good approach!

Tanteku juga menceritakan beberapa hal terkait pencarian pekerjaan.  Tante bilang, dulu dia yang mewawancarai orang, sekarang, roda berputar, tante harus menghadapi beberapa wawancara.

Akhirnya, tante mendapatkan pekerjaan, justru tanpa wawancara! Tanpa harus mengirimkan surat lamaran sama sekali.  Ya, tante mendapatkan pekerjaan dari orang-orang yang dulunya pernah bekerja sama atau pernah menjadi klien tante.  Rupanya, mereka terkesan dengan sikap kerja tante, sehingga justru mereka lah yang menawarkan pekerjaan pada tante.

Jadi, perjalanan tante menghadapi berbagai kejadian melamar pekerjaan ternyata tidak membawa hasil, karena ternyata networking tante lah yang membantunya mendapatkan pekerjaan.  Tapi, tante bilang, tidak ada yang sia-sia, karena tante telah mendapatkan banyak pelajaran berharga tentang hidup, tentang bagaimana cara kita memandang diri kita.  Karena, hidup ini pilihan, apakah kita mau berkecil hati atau berbesar hati, hasilnya akan berbeda.  Yes, you are right auntie….

Moral of the story: never give up, be humble, and most of all, knocking all closed doors,  even though at the end you found an open door without knocking……

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Gembolan

Frankly Speaking

On your mark, get set...