What is a leader?
What is a leader? A leader is one who knows the way, goes the way, and shows the way
Semasa perploncoan dulu, saya ingat betul, kami disuruh
teriak-teriak What is a leader dst. Kami
harus hafal, kalau tidak hafal akan dapat hukuman. Begitu pentingnya kata-kata itu dulu.
Sekarang, setelah memasuki dunia kerja, saya baru memahami
pentingnya kata –kata itu. Saya jadi
mulai mengamati, di antara boss-boss saya, siapa sih yang memenuhi kriteria
itu? Knows, goes and shows the way.
Waktu saya bekerja di bank, Kabag saya cukup memenuhi
kriteria itu. Beliau pasti bisa menjawab
pertanyaan saya (knows the way), saya lihat beliau juga walk the talk (goes the
way) dan selalu menunjukan jalan keluarnya (shows the way).
Di tempat kerja berikutnya, saya mengalami beberapa kali
pergantian boss. Yang cukup legendaris,
memang sangat memenuhi kriteria. Knows,
goes and shows the way. Walaupun saya
tidak sepenuhnya mengetahui apakah si big boss ini goes the way, tapi dari yang
saya dengar sih lumayan. Penerusnya
juga memenuhi kriteria. Pengganti
berikutnya, saya ga yakin, hehehe. Yang
pasti dia tidak goes the way, karena sering lupa. Ups….
Begitu pula dengan penerusnya. Beliau tadinya menegur salah seorang pimpinan yang terlihat berpihak pada saya. Namun di kemudian hari, boss malah mempertahankan saya sebagai kepala unit, walaupun saya memohon untuk dicopot dari jabatan itu. He knows the way….
Nah, setelah saya tidak bekerja lagi, banyak mantan anak
buah saya yang curcol tentang boss nya.
Para kolega saya pun tidak luput dari curcol para anak buahnya. Jabatan mereka memang Kepala, namun
kenyataannya, kebanyakan dari mereka hanyalah manajer, yang mementingkan
jabatannya, sehingga mereka menjadi pasif.
Didukung oleh pimpinan yang peragu, sering sakit, dan malah paranoid,
membuat pengambilan keputusan di perusahaan menjadi mandeg. Para kepala pun akhirnya mengambil keuntungan
pribadi masing-masing.
Dan ketika saya punya permasalahan berat dan berada di ujung
tanduk, saya minta bantuan kepada teman-teman saya di kantor dulu. Mereka hanya bisa melapor kepada bossnya dan
malah bossnya jatuh sakit karena stress, karena merasa banyak tekanan. Saya tidak habis pikir, saya yang di ujung
tanduk, namun malah dia yang sakit.
Aneh…
Akhirnya, saya berusaha memberikan alternatif
langkah-langkah yang bisa ditempuh untuk menyikapi permasalahan ini. Bayangkan, selama 10 hari mereka hanya
kebingungan dan tidak bisa menentukan langkah, tidak bisa mencari solusi, tidak
bisa melihat prioritas. Saya harus turun
tangan sendiri. Saya sungguh menyesalkan
kejadian ini. Namun, di balik segalanya,
saya baru menyadari, saya lah yang knows, goes and shows the way, padahal saya
bukan boss mereka lagi….
Komentar
Posting Komentar