Lagi apa?
Mendadak, malam ini, banyak yang tanya ke saya: Lagi apa?
Namun, saat ini, saya jadi menduga-duga, apa yang ada di pikiran teman-teman yang bertanya kepada saya: Lagi apa?
Saya coba menempatkan diri di posisi mereka. Mungkin saya juga akan bertanya seperti itu
apabila ada teman yang sedang berada di posisi saya. Ya, saya sedang menunggu keputusan penting
esok hari.
Beberapa kemungkinan yang sedang dilakukan orang yang sedang
menunggu keputusan penting: menangis, berdoa, atau malah cuek saja. Saya termasuk yang mana ya?
Saya jadi mengingat-ingat, apa yang saya lakukan setiap kali
saya sedang menunggu keputusan penting dalam hidup saya, mulai dari masa kecil
sampai sekarang.
Saya tidak pernah khawatir apabila esok hari akan ada
pengumuman kelulusan ujian, bukannya saya geer, tapi kalau masalah lulus, saya
selalu yakin bahwa saya akan lulus.
Begitu pula ketika mendaftar universitas, pada saat akan ada pengumuman
penerimaan mahasiswa baru, karena saya tidak terlalu berambisi, jadi saya
tenang-tenang saja, saya ingat, saya malah pergi ke pantai.
Saya juga tidak pernah merasa khawatir kalau ada isu bahwa
akan ada perubahan organisasi, atau penggantian pimpinan di perusahaan. Bahkan saya pernah tidak mendapatkan jabatan
di perusahaan, namun saya tetap tenang-tenang saja.
Dalam kegagalan perkawinan, saya pun tidak terlalu khawatir
ketika diminta untuk menentukan tanggal persidangan. Saya memilih tanggal yang ternyata pada hari
itu akan ada ujian presentasi mata kuliah marketing. Jadi, sehari sebelum sidang, saya malah sibuk
menyiapkan materi presentasi saya.
Dengan kesibukan saya seperti itu, saya malah tidak punya waktu untuk
khawatir.
Ketika ada permasalahan hukum ortu saya, menjelang
keputusan, saya pun tenang-tenang saja, saya malah berbelanja keperluan pesta
anak saya dan sibuk membuat goody bag nya.
Begitu pula saat ini, ketika orang banyak bertanya, saya juga
tenang-tenang saja. Saya malah sibuk
menulis blog.
Saya jadi berpikir keras, sebenarnya, apa sih yang bisa
membuat saya khawatir? Ternyata, saya
khawatir untuk hal-hal kecil yang tidak penting. Saya khawatir bila anak saya tidak membawa
tugasnya, saya khawatir bila ada teman saya yang sakit, dan hal-hal kecil
lainnya. Namun sebaliknya, untuk hal-hal
besar, saya malah tidak khawatir. Saya
juga tidak tahu persis alasannya, namun mungkin, justru saya sudah sangat
khawatir malah akhirnya saya tidak mau memikirkannya.
Ya, pada saat-saat genting seperti malam ini, ketika
teman-teman saya menanyakan saya sedang apa, sebenarnya saya sedang dalam
kepasrahan. Saya sudah berdoa, saya juga
sudah terlalu sering menangis, sehingga air mata sepertinya sudah habis. Saya sudah pasrah…..
Thank you for asking
friends. You did care……
Komentar
Posting Komentar