Kasihan….

Kita harus punya empati terhadap orang-orang yang hidupnya tidak tenang karena terus dihantui ketakutan-ketakutan…..

Banyak orang di sekeliling kita yang hidupnya tidak tenang karena dihantui ketakutan-ketakutan.  Ketakutannya disebabkan berbagai hal, seperti ketakutan kehilangan teman, jabatan, harta, atau hanya kecemburuan yang amat sangat dalam sehingga takut pada saingannya.

Beberapa orang yang pernah bersinggungan dengan saya punya keunikan yang sangat menyita perhatian saya.  Tadinya saya tidak ambil peduli, mind your own business, begitu prinsip saya.  Namun karena banyak kejadian yang kemudian ternyata dipicu oleh saya, katanya, akhirnya saya jadi memperhatikannya.  Beberapa memang luar biasa uniknya.

Di antara orang yang saya lihat cukup unik adalah sahabat saya dari sekolah menengah dulu.  Hidupnya kini bergelimang kekayaan, namun justru dijauhi teman-teman lamanya.  Bukan karena dulu dia dianggap tidak kaya, namun karena sikapnya saat ini yang berlebihan.  Kami sebagai teman-temannya tidak pernah memandang rendah pada dirinya dulu, namun ternyata, jauh di lubuk hatinya, di masa sekolah dulu dia selalu ingin mengalahkan kekayaan salah seorang teman kami yang kebetulan anak pejabat.  Kami tidak pernah tahu sebelumnya, sampai akhirnya dia sendiri yang mengatakannya, setelah sekarang merasa sudah selevel dengan teman tersebut.  Bahkan, ketika ayahnya meninggal di rumahnya yang dulu dia tempati semasa bersekolah, dia sibuk menerangkan kepada teman-teman, bahwa sebenarnya dia sudah membelikan ayahnya rumah baru, dan foto rumah baru itu ditunjukkan ke setiap orang yang datang melayat.  Ya ampun, kami mencintaimu apa adanya, tidak usah khawatir…..

Seseorang kenalan saya juga sangat gila jabatan.  Saya katakan benar-benar luar biasa uniknya akan keinginannya memperoleh jabatan, sampai semua cara ditempuhnya.  Untuk memperoleh jabatan di kantor saja dia bahkan pernah membujuk teman saya yang perempuan untuk melepaskan jabatannya dan menyerahkannya kepada dia.  Dia membujuk teman saya dengan berkata bahwa perempuan kan tidak butuh jabatan, tetapi bagi lelaki, jabatan itu penting karena terkait harga diri terutama di mata keluarga.  Namun ternyata rencana itu tidak berhasil, karena direksi perusahaan menolak mentah-mentah idenya.  Dia juga sangat ingin menjadi direktur BUMN, tidak peduli BUMN yang mana, apakah sesuai kompetensinya atau tidak, dia percaya diri bahwa dia mampu menjalankan tugas sebagai direksi BUMN manapun. Untuk mewujudkan cita-citanya, uangpun banyak dikeluarkan dan juga melibatkan aparat penegak hukum demi menjatuhkan orang-orang yang ingin dia rebut kedudukannya.  Bahkan pernah seorang pejabat berkomentar, demi mendapatkan jabatan direktur BUMN, cuma setan yang tidak dia temui.  Dia bahkan berhasil menemui Menteri BUMN, demi memperkenalkan diri dan mencalonkan diri sebagai direktur BUMN manapun.  Hebatnya, beberapa kali memang namanya masuk dalam bursa direksi BUMN.  Mudah-mudahan suatu saat cita-citanya terkabul. Amin.

Orang lainnya yang sangat unik menurut saya adalah seorang pejabat di sebuah BUMN.  Kami tidak pernah memandang rendah padanya, begitu juga karyawan lainnya.  Namun, sampai sekarang, dia sibuk dengan aktualisasi dirinya.  Semua diukur dengan uang.  Ambisinya begitu besar, sehingga segala cara pun ditempuh, dari jalur-jalur pejabat, dan tentu saja uang, sampai jalur supranatural.

Beberapa keunikan orang ini adalah senang memamerkan kekayaannya, padahal kami tidak pernah mengatakan bahwa dia miskin.  Dia juga suka mengancam orang sekitarnya, bukan hanya ancaman dalam bentuk sanksi internal perusahaan, namun sampai melaporkan karyawannya ke aparat penegak hukum.  Prinsipnya: management by terror.  Dia selalu merasa hidupnya terancam, hingga rumahnya pun dilengkapi CCTV. 

Dia juga benci sekali kepada orang-orang yang dia anggap lebih sukses dari dirinya.  Bahkan dia melawan seorang perempuan dengan berbagai cara.  Saya tidak habis pikir, apa yang dia takuti dari perempuan tersebut.  Apa pun terkait perempuan ini dia hancurkan, dia memotong hak-hak perempuan ini, dia juga  menteror siapa pun yang berhubungan dengan perempuan ini , sampai dia memaksa seorang karyawannya untuk berhenti berteman dengan perempuan ini. 

Dia juga selalu ketakutan, merasa  orang-orang akan mencelakainya.  Ketika dia datang ke pengadilan yang hiruk pikuk dengan wartawan, dia menyamar dengan menggunakan topi dan jaket hitam.  Padahal di pengadilan yang banyak tokoh masyarakat itu, dia adalah “nobody”, namun dia tetap merasa cemas, ketakutan diketahui wartawan dan wartawan akan berlomba-lomba mewawancarainya.  Sungguh saya menjadi sangat sedih melihat cara berpikirnya.  Betapa tidak tenang hidupnya.

Hal yang menurut saya sudah tidak masuk akal adalah ketika dia melarang seseorang untuk berdoa.  Cerita ini yang akhirnya membuat saya jatuh kasihan pada orang ini.  Rupanya ketika memimpin doa, teman saya secara normatif mendoakan agar kami semua dilindungi dari pemimpin yang dzalim.  Dan ternyata, dia merasa disindir, dia merasa dia lah pemimpin dzalim itu.  Masya Allah….

Saya benar-benar kasihan pada orang-orang unik ini.  Ini hanya beberapa contoh, masih banyak orang di sekeliling kita yang mengalami ketakutan-ketakutan seperti ini.  Betapa tidak tenangnya hidup seseorang oleh bayangan-bayangan yang diciptakan pikirannya sendiri.  Saya mendoakan orang-orang ini agar segera menyadari bahwa ketakutan-ketakutan itu tidaklah perlu, kalian bisa hidup tenang dan damai.  Cobalah memulainya.

For my successor: don’t be afraid, I won’t harm you at all; I don’t see you as a threat, because you are not my competitor nor an enemy to me.  You deserve a peaceful life…..

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Gembolan

Frankly Speaking

On your mark, get set...